Definisi & Pengobatan tepat Kanker Ginjal
Sabtu, 22 September 2012
0
komentar
Seperti organ tubuh lainnya, ginjal kadang bisa mengalami kanker. Pada dewasa, jenis kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal (adenokarsinomarenalis, hipernefroma), yang berasal dari sel-sel yang melapisi tubulus renalis.
Sebagian besar tumor ginjal yang solid (padat) adalah kanker, sedangkan kista (rongga berisi cairan) biasanya jinak.
Penyebab
Dalam
keadaan normal, sel-sel di dalam saluran kemih tumbuh dan membelah
secara wajar. Tetapi kadang sel-sel mulai membelah diluar kendali dan
menghasilkan sel-sel baru meskipun tubuh tidak memerlukannya.
Hal ini akan menyebabkan terbentuknya suatu massa yang terdiri jaringan berlebihan, yang dikenal sebagai tumor.
Tidak
semua tumor merupakan kanker (keganasan). Tumor yang ganas disebut
tumor maligna. Sel-sel dari tumor ini menyusup dan merusak jaringan di
sekitarnya.
Sel-sel
ini juga keluar dari tumor asalnya dan memasuki aliran darah atau
sistem getah bening dan akan terbawa ke bagian tubuh lainnya (proses ini
dikenal sebagai metastase tumor).
Penyebab
mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui. Tetapi penelitian telah
menemukan faktor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan resiko
terjadinya kanker ginjal.
Resiko
terjadinya karsinoma sel ginjal meningkat sejalan dengan bertambahnya
usia. Kanker ini paling sering terjadi pada usia 50-70 tahun. Pria
memiliki resiko 2 kali lebih besar dibandingkan wanita.
Faktor resiko lainnya adalah:
- Merokok
- Kegemukan
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Lingkungan kerja (pekerja perapian arang di pabrik baja memiliki resiko tinggi, juga pekerja yang terpapar oleh asbes)
- Dialisa (penderita gagal ginjal kronis yang menjalani dialisa menahun memiliki resiko tinggi)
- Penyinaran
- Penyakit Von Hippel-Lindau.
Gejala
Pada stadium dini, kanker ginjal jarang menimbulkan gejala.
Pada
stadium lanjut, gejala yang paling banyak ditemukan adalah hematuria
(adanya darah di dalam air kemih). Hematuria bisa diketahui dari air
kemih yang tampak kemerahan atau diketahui melalui analisa air kemih.
Tekanan
darah tinggi terjadi akibat tidak adekuatnya aliran darah ke beberapa
bagian atau seluruh ginjal, sehingga memicu dilepaskannya zat kimia
pembawa pesan untuk meningkatkan tekanan darah.
Polisitemia
sekunder terjadi akibat tingginya kadar hormon eritropoietin, yang
merangsang sumsum tulang untuk meningkatkan pembentukan sel darah merah.
Gejala lainnya yang mungkin terjadi:
- nyeri pada sisi ginjal yang terkena
- penurunan berat badan
- kelelahan
- demam yang hilang-timbul.
Diagnosa
Pada pemeriksaan fisik, kadang bisa diraba/dirasakan benjolan di perut.
Jika dicurigai kanker ginjal, maka dilakukan beberapa pemeriksaan berikut: - Urografi intravena
- USG
- CT scan
- MRI bisa memberikan keterangan tambahan mengenai penyebaran tumor.
Jika tumornya berupa kista, bisa diambil contoh cairan untuk dilakukan analisa.
Aortografi
dan angiografi arteri renalis bisa dilakukan sebagai persiapan
pembedahan untuk memberikan keterangan tambahan mengenai tumor dan
arteri renalis.
Pengobatan
Saat
ini pengobatan standar untuk kanker yang masih terbatas di ginjal
adalah pembedahan untuk mengangkat seluruh ginjal (nefrektomi simplek
atau nefrotomi radikal).
Pada
nefrektomi radikal, dilakukan pengangkatan ginjal dan kelanjar adrenal
diatasnya, jaringan di sekitar ginjal serta beberapa kelenjar getah
bening.
Pada nefrektomi simplek, dilakukan pengangkatan ginjal saja.
Pada
prosedur embolisasi arteri, disuntikkan suatu zat khusus ke dalam
pembuluh darah yang menuju ke ginjal. Dengan menyumbat pembuluh ini,
tumor akan kekurangan oksigen dan zat gizi lainnya.
Embolisasi
arteri bisa digunakan sebelum pembedahan atau untuk mengurangi nyeri
dan perdarahan jika pembedahan tidak mungkin dilakukan.
Embolisasi arteri bisa menyebabkan mual, muntah atau nyeri yang bersifat sementara.
Terapi penyinaran biasanya digunakan untuk mengurangi nyeri pada kanker yang telah menyebar ke tulang.
Efek samping dari terapi penyinaran adalah kulit di tempat penyinaran menjadi merah atau gatal, mual dan muntah.
Imunoterapi
menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Diberikan
suatu zat yang dikenal sebagai pengubah respon biologis, misalnya
interferon atau interleukin-2.
Secara normal, zat tersebut dihasilkan oleh tubuh dan juga dibuat di laboratorium untuk membantu mengobati penyakit.
Efek samping yang timbul berupa menggigil, demam, mual, muntah dan penurunan nafsu makan.
Prognosis
Jika
kanker belum menyebar, maka pengangkatan ginjal yang terkena dan
pengangkatan kelenjar getah bening akan memberikan peluang untuk sembuh.
Jika
tumor telah menyusup ke dalam vena renalis dan bahkan telah mencapai
vena kava, tetapi belum menyebar sisi tubuh yang jauh, maka pembedahan
masih bisa memberikan harapan kesembuhan. Tetapi kanker ginjal cenderung
menyebar dengan cepat, terutama ke paru-paru.
Jika
kanker telah menyebar ke tempat yang jauh, maka prognosisnya jelek
karena tidak dapat diobati dengan penyinaran, kemoterapi maupun hormon.
0 komentar:
Posting Komentar